JATUH CINTA DI USIA SENJA
By. Andayati
Seorang pria diluar sana yang sedang jatuh cinta lagi, merequestku untuk menuliskan topik ini, daku langsung teringat tulisanku tentang “Say No To Selingkuh” yang laris manis dibaca ratusan kali oleh pengunjung blog-ku ini. Topik-topik gini kenafa ya banyak yang suka, apa kecenderungan ke arah itu sekarang makin menderas?. Mudah-mudahan bukan karena itu, itu semata karena ingin punya ilmunya untuk mencegahnya, asyeeek mantap kali alesannya. Bungkusss!
Tak mudah menuliskannya begitu saja, harus baca sana baca sini, browsing2 artikel yang rada-rada melow bin menyek-menyek di berbagai blog yang bikin daku mual, ngobrol sama pelaku-pelakunya juga sambil mual-mual lalu sedikit merunut-runut kejadian-kejadian yang sudah lalu lalu, menjatuhcintai atau dijatuhcintai, sama-sama posisi yang sulit. Bukankah pengalaman adalah guru yang terbaik? Owh jadi penulisnya pernah nih ngalamin menjatuh dan dijatuh???? Not your business, you know! lagian kalau daku harus bikin pengakuan disini kayaknya nanti yang baca pada muntah-muntah dweeh. He he he. Yuk maree ikutin aja deh tulisanku berikut ini.
Ganjen deh, udah uzur pake acara jatuh cinta-jatuh cintaan gala!, mungkin itu yang pertama terlontar dalam pikiran anda? Tapi believe me kata pelaku-pelakunya rasa-rasa begini datang tak diundang dan tiba-tiba terkaget-kaget setelah menyadarinya. Seperti jatuh cinta pada umumnya, jatuh cinta lagi diusia berapapun itu rasanya indah!. Masalahnya sebenernya bukan di usia senjanya tapi kenyataan bahwa di usia senja itu masing-masng pelaku sudah pada ganda campuran alias sudah punya pasangan alias lagi sudah menikah. Harus bagaimana?, kata mereka galau serupa ABG. (tuh kan jadi mual lagi).
Disini daku bukan mau menasehati ya, secara bukan kapasitas aku untuk itu, tak punya ilmunya, cuma mencoba memahami dari sisi terdalam karena biasanya mereka-mereka yang jatuh cinta lagi setelah menikah ini langsung dihakimi tanpa ampyun. Bukan, bukan maksudku membenarkan perbuatan mereka tapi sekedar mencari solusi harus bagaimana kalau ngadepin yang begini. Sebenarnya kalau kita kembalikan ke hati nurani pastinya jawabnya mudah: jauhi, hindari, hentikan!. Tapi cara-cara ekstrem begini biasanya hanya cocok untuk pribadi-pribadi matang yang sudah dalam taraf “wise’ dalam menghadapi hidup. Diluar itu, entahlah.
Menurutku yang sok tau ini, rasa suka lalu jatuh cinta lagi setelah menikah itu bukan perasaan yang permanen artinya one dayketika kalian sudah berjauhan dan menghentikan kebersamaan maka semudah itu juga rasa-rasa itu akan hilang tanpa bekas. Dan dapat dipastikan anda akan mentertawakan hari dimana anda jatuh cinta lagi itu (lalu bersyukur telah mengambil sikap yang tepat dan tidak melakukan tindakan bodoh dengan selingkuh misalnya).
Seorang teman bilang, “jatuh cinta itu indah banget! (hoeeeks), jadi kadang-kadang walaupun kita berusaha berhenti, lagi-lagi kembali ke pusaran itu lagi, ya karena keindahannya itu”. Owwwh untuk pria yang mendadak jadi puitis ini aku cuma bisa bilang “ya sudah mas dinikmati saja keindahannya, tapi sebatas dinikmati ya jangan ditindaklanjuti. Terpenting lagi kurangi kebersamaan”. Maksudku kalau perasaan jatuh cinta itu bisa memberi energi yang positif buat dia ya sudah ambil energi positifnya saja, dan maksudku dinikmati disini bukan dalam artian berasyik masyuk memadu kasih tapi lebih ke dinikmati di dalam hati saja sambil menunggu waktu yang akan menyembuhkan hingga dia kembali ke jalan yang benar (hayah).
Tapi aku selalu mewanti-wantinya untuk benar-benar tidak menindaklanjutinya, dan akibatnya daku selalu jadi keranjang sampah kiriman lagu-lagu melow yang katanya “lagu ini guwee banget An, dengerin deh”. Oalahhhh jadi spechless gak tuh daku, yang jatuh cinta siapa yang disuruh dengerin lagu cinta siapa. Nasiib—nasib.
Hidup itu adalah pilihan pun demikian dengan jatuh cinta lalu selingkuh adalah sebuah pilihan juga. Sebenernya jatuh cinta dan selingkuh adalah dua hal yang berbeda, jatuh cinta is all about feeling, jadi jatuhnya di perasaan, perasaan kurang bersemangat ketika dia tak ada, perasaan tersiksa saat mengingatnya, perasaan nyaman berada didekatnya, perasaan ingin terus terhubung (meminjam istilah Raditya Dika, aku benci jatuh cinta, hanya melihatmu online saja sudah deg-degan antara berani gak berani untuk mulai menyapa, ha ha ha ini sih mules gilaa namanya). Ya jatuh cinta hanya melulu soal rasa maka dengan mudah juga kita simpan rapi didalam hati karena rasa itu adanya didalam hati. Hanya sekedar rasa yang rasanya terlalu sepele tele untuk diperturutkan lantas merusak sebuah jalinan sakral yang bernama keluarga.
Jika jatuh cinta adalah melulu soal rasa, maka selingkuh adalah melulu soal diturutinya perasaan cinta itu. Jatuh cinta yang kedua kabarnya lebih deg-degan dan high adrenalin, kenafa ya? jawabnya jelas, karena setan aktif sekali bermain-main disini, jadi semuanya tampak lebih padahal aslinya ya cuma tampaknya doang. Seandainyapun rasa itu ditindaklanjuti hingga menikah misalnya, pasti yang tampak indah tadi akan menemukan kenyataannya dan akhirnya baru sadar ternyata pasangan terdahulu jauh lebih adrenalin (whatttt!!) dibanding yang ini, sayangnya semuanya sudah tak bisa diperbaiki lagi.
Intinya satu jangan pernah terperosok karena perkara jatuh cinta lagi ini, karena kata yang sudah pernah terjerat, sangat amat sulitnya untuk terlepas jika sudah masuk ke pusaran perselingkuhan. Underground theorynyasih “bersyukur” sajalah masih punya kesempatan indah untuk jatuh cinta (tak layak disyukuri ya sebenernya, namanya juga underground theory jadi maafkan kalau ngawur) tapi sekali lagi hanya sebatas jatuh cinta, menikmati rasa itu, mengambil energi positifnya, merasainya didalam hati, membuat diri sendiri nyaman tanpa harus menyakiti sepotong hati lain di ujung sana. Ya karena kita ini raja dari pilihan hidup kita, membendung nafsu selingkuh untuk tidak mempunyai ruang di dalam hati kita, rasanya lebih “wise” dan elegan. Jangan ambil jalan pintas, memuaskan jatuh cinta dengan selingkuh ya temans, sungguh kalau itu kalian lakukan akan sulit sekali bagi kita untuk sekedar menghormati diri kita sendiri. Keep your commitment, honey!
Tepat di tengah malam ditemani lantunan Hivi, Orang Ke-3!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar