The Real Dezperate Housewives
Seri Edu-Moms
Sebenernya ini bukan resensi buku tapi hanya sekedar obrolan suka-suka tentang sebuah buku yang menurutku lumayan lah buat cemilan (lho kok cemilan sih), iya soalnya saking ringan isinya dan gak ngenyangin jiwa plus dibaca sekali duduk juga kelar, jadi pasnya memang jadi cemilan bukan makanan pokok.
Walaupun ringan tapi cukup recomend lho terutama buat para mom (namanya juga Seri Edu Mom ya memang buat bacaan para mom), se-happy dan se-sweet (pilihan kata yang mekso banget) apapun kehidupan rumah tangga pastinya pernah lah ngalamin saat-saat yang bikin deszperate. Buku ini mungkin bisa jadi salah satu pelipur lara bila dalam kehidupan rumah tangga menemui hal-hal crazy yang super duper nyuebelin. Ada banyak mom diluar sana yang ternyata jauh lebih menderita dari kita. Jadi bersyukurlah! (cara yang picik untuk bersyukur, setelah melihat orang lain menderita lantas bersyukur? Nehi banget dah)
Buku ini ditulis rame-rame maka disampulnya ditulis penulisnya adalah Asma Nadia dkk, aku membelinya karena faktor Asma Nadia dan Forum Lingkar Pena-nya, ngefans dengan deretan kata-kata indah yang memang makananku banget (waduh gak makan nasi lagi ya mak).
Buku ini dibagi menjadi 16 Bab,yang masing-masing babnya ditulis oleh penulis yang berbeda, isinya tentunya curhatan tentang saat-saat paling dezperate dalam hidup mereka masing-masing, seputaran keluhan tentang suami ndak romantis lah, tentang mertua yang terlalu dominan lah dan tentang seluk beluk dunia rumah tangga lainnya. Walopun curhatan tapi asyiknya buku ini gak pake acara nangis-nangis bombay, karena beberapa penulisnya menuturkan dengan gaya yang kocak (menurutku).
Biar aku kutipkan dulu ya nasehat di buku ini tentunya dengan pilihan kata-kata indah yang bertabur dimana-mana, jadi bisa jadi pertimbangan para mom untuk memutuskan akan beli buku ini apa enggak, yuk ah dimulai:
1. KEKURANGAN-KEKURANGAN ITU…….
Suka dengan kalimat ini : “Kalau dia bisa hidup dengan kekurangan-kekurang kita, lalu kenapa kita tidak?” nohok gak tuh, secara yang biasanya ribet dan fragil tuh ya ibu-ibu. Suatu hal yang menurut pihak istri adalah masalah besar ternyata di pihak suami adalah gak ngepek alias no problemo, bukan karena saking cueknya tapi lebih karena laki-laki pada umumnya gak ngurusin printhilan yang sepele tele dan mereka adalah makhluk pemaaf dalam artian permisif terhadap kekurangan2 istri, so kenapa gak kita telan mentah mentah saja kekurangan-kekurangan suami kita mom dan melanjutkan hidup dengan penuh tawa? Bungkussss!
2. SI DIA BUKAN MALAIKAT
Ya suami bukan malaikat, maka jangan disuruh suami menebak apa yang kita mau, ngomong dong mau di-iniin mau di-ituin (apaan siih!), diam diam saja makan hati sambil ngarepin suami paham apa yang kita mau sungguh akan sangat melelahkan karena suami-suami itu adalah sejenis makhluk dari planet yang gak begitu main feelingnya, gunakan bahasa yang baik boleh juga ditambahkan gombal-gombal ala OVJ (misalnya saat selesai Sholat Subuh sapa suami: Beib udah mandi belum? Kalo jawabnya belum langsung deh tuh tambahkan gombal ini “Ya ampun beib belum mandi aja udah ganteng gitu, gimana kalo mandi coba?), ini memang gombal banget tapi believe me gak cuma perempuan yang suka digombalin lelaki juga lho! Dan setelah gombalnya ending baru deh misi dilaksanakan (wkkkkk jangan2 abis ini daku dipelototin sama hubby nih, buka rahasia dapur soalnya)
3. SURVIVOR SEJATI
Seorang ibu adalah survivor sejati, baik dia bekerja di luar rumah atau ibu rumah tangga sejati, tanpa menafikan peran suami tentunya. Semua hal mampu dia lakukan dan barangkali karena terbiasa menjadi survivor inilah maka lebih banyak istri yang merasa tidak punya pilihan lain kecuali bertahan bila menghadapi kisah2 unbeleivable seperti sebagian dikisahkan di buku ini. Sebuah kisah yang ketika orang lain mendengarnya rata-rata akan berkomentar “kok dia bisa bertahan dalam rumah tangga seperti itu ya?, apa sih yang diharapkan dari laki-laki seperti itu?” atau “kalau gue yang ngalamin, udah gue tinggalin deh tuh laki”. Tapi itulah sang survivor sejati!
4. WE ARE THE BOSS
Anda adalah boss di rumah anda! Jangan terjebak pada rutinitas yang make crazy, terjebak aturan aturan entah dari mana yang mengatakan istri harus begini istri harus begitu. Tentukan jam kerja anda sendiri, buat semuanya bisa terselesaikan tanpa anda merasa putus asa, biarkan anda memiliki “me time” anda sendiri.
5. DELEGASIKAN TUGAS
Jika keuangan memungkinkan, tugas-tugas rumah tangga bisa didelegasikan pada PRT, ya bagus sih kalau pengen mengerjakan sendiri tapi gak masalah juga jika tidak, tak perlu merasa bersalah toh kendali masih di tangan kita dan tak ada kebutuhan keluarga yang terlantarkan.
6. ISI BATERE ANDA
Menyambung “me time” tadi isi batere disini menyangkut tiga hal : jasad, akal dan ruh, penuhi kebutuhan dari ketiga hal itu. Bagi jasad, sempatkan untuk merawat diri dan memilih baju yang enak dipandang, sesekali luluran, facial dan nyalon berjam-jam oke juga untuk refresh kemudian melanjutkan tugas sebagai istri.
Bagi kebutuhan isi batere akal atau intelektual juga harus terpenuhi jangan mentang2 udah gak kuliah lagi jadi gak mau upgrade, baca-baca buku dah gak pernah dilakukan. Wawasan yang terjaga akan membuat anda lebih pede di depan suami tentunya juga nyambung bila diajak ngobrol baik oleh suami maupun anak.
Bagi kebutuhan Ruhiyah, untuk masalah ini aku malu sekali menyampaikan takut riya dan sia-sia, maka silahkan para mom artikan sendiri ya kebutuhan ruhiyah itu butuh pemenuhan apa saja.
Masih punya waktu setelah ketiga hal di atas? Don’t worry, masih ada satu hal lagi yang bisa dilakukan yaitu melakukan hobi, mengorek bakat dan menyalurkan minat, apa saja yang menyenangkan, lakukan saja!
7. KENALI TANDA-TANDA BAHAYA
Ini terutama untuk rumah tangga baru, kenali kebiasaan buruk suami, sekedar ngomel dan kemarahan2 kecil hingga membanting pintu adalah hal biasa tapi kemarahan2 suami yang membahayakan nyawa (KDRT) harus dikenali. Bila situasi tidak terkendali anda harus berani mengambil keputusan untuk pergi, karena anda adalah pribadi yang harus dihargai, pribadi yang memiliki harga diri jadi tidak ada satu orang pun yang boleh menginjak-injak anda. (kalo diinjek-injek pas lagi badan pegel-pegel boleh laaah)!
Benar laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan, tapi tidak bisa diartikan lelaki boleh memperlakukan perempuan dengan semena-mena karena pemimpin memiliki tuntutan untuk bersikap baik kepada yang dipimpinnya.
Ambil keputusan dan lupakan ketakutan ketakutan apalagi omongan orang, karena andalah yang mengalami bukan orang lain, jangan bertahan karena alasan anak-anak misalnya karena bisa jadi anak-anak akan jauh lebih baik tanpa kehadiran ayah yang menganiaya ibunya.
Tentukan kebahagiaan anda sendiri, bangun kepercayaan diri dan mulai lah hidup baru.
8. HARGA YANG SIAP ANDA TANGGUNG
Tentu saja semua poin poin di atas bukanlah kemestian, tetap semua keputusan ada di tangan anda, anda bebas memilih untuk membuat perubahan atau tidak, satu hal yang harus diingat setiap pilihan ada resikonya dan itu adalah harga yang harus dibayar, pertimbangkan harga ini dengan daya tahan anda untuk bertahan dalam situasi.
9. DOA
Ketika kita tidak bisa berpaling kepada siapa-siapa, ketika anda terlalu malu untuk membagi kisah anda, ingat anda masih memiliki Allah. Sesungguhnya doa adalah obat, doa seringkali memberi hasil di luar apa yang diminta. Mintalah isyarat dari-Nya ketika anda masuk pada kondisi harus “memilih”.
Sudah segitu aja, nanti kalau semua kutulis dilapakku ini bisa-bisa gak ada yang jadi beli buku ini, padahal aslinya jika untuk sekedar mencari udara segar bagi sebuah kepenatan jiwa, buku ini cukup pantas dipertimbangkan.
Siang yang panas, ditemani suara bravo Angela Boefill---This Time I’ll be Sweeter (lagu pilihan hubby tadi pagi)